Beton
Cara Pembuatan Beton
Sebelum Pengecoran
Sebelum pengecoran, dilakuakn terlebih dahulu penyiapan
material dan pengjian sebagian material (terutama material utama, yaitu :
semenportland, air, agregat halus dan
agregat kasar) serta bahan tambahan yang digunakan.
Pengujian tersebut adalah :
Semen Portland
· Berat jenis
semen
· Kehalusan
semen
· Konsistensi
normall
· Waktu
ikat/setting time
· Berat isi
semen
Air
· pH
· sifat – sifat
air
Agregat Kasar dan Agregat Halus
· Berat Jenis
dan penyerapan agregat kasar
· Berat jenis
dan penyerapan agregat halus
· Berat isi
agregat
· Kadar
organic agregat
· Kadar lumpur
Agregat
· Kadar air
agregat
· Bulking
faktor
Persiapan silica fume
Sebelum digunakan untuk pengecoran, silica fume yang telah
disipakan sesuai takarandicampur dengan air sampai berbentuk slurry, dengan
metode pencampuran mekanis menggunakan mixer, pencampuran tersebut dilakukan
sampai benar – benar tercampur merata tanpa adanya gumpalan – gumpalan.
Persiapan air
Air yang digunakan bersuhu 27o C, setelah dipersiapkan
sesuai kebutuhan, kemudian kami tambahkan superplasticizer dan kemudian diaduk
sampai merata (homogen).
Persiapan agregat
Meskipun kadar lumpur dalam agregat memenuhi syarat, masih
perlu pencucian secara konvensional dengan mengaduk pasir didalam wadah besar
berisi air supaya kadar lumpurnya hilang, kemudian ditiriskan, dilakukan selam
3 kali berturut-turut, pencucian tersebut dilakukan setelah diadakan pengujian
kadar lumpur. Agregat hasil pengujian didiamkan sampai SSD baru kemudian
diadakan pengjian (agregat) yang lainnya.
Karena agregat yang dipersiapkan dipilih (dibeli) secara
acak mak perlu dilakukan penggabungan agregat, disamping untuk mendapatkan
gradasi yang baik (well graded), juga untuk memenuhi criteria zona 1, seperti
yang tertera dalam mix design. Untuk analisa gradasi agregat halus dan agregat
kasar diperlakukan menurut gradasi ASTM C-33-78. Untuk penggabungannya
dilakukan dengan metode Road Note Number 4 (RN-4)
Selama Pengecoran (Pembuatan Beton)
Pembuatan beton dilakukan didalam ruangan yang terlindung
dari panas matahari secara langsung. Pengdukannya menggunakan mesin pengaduk
(mixer), bertenaga listrik. Bahan-bahan dimasukkan kedalam mesin pengaduk
agregat halus dan semen
Putih secara bersamaan, dan diaduk selama 5 menit dengan
tujuan agar terjadi agregat tercampur secara homogeny dan merata.
Kemudian ditambahkan silica fume yang berbentuk slurry, dan
diaduk selama 5 menit. Setelah seluruh bahan-bahan kering tercampur secara
homogeny, mulai menambahkan secara bertahap agregat kasar berturut-turut air
yang telah dicampur dengan superplasticizer dimasukkan kemudian diaduk selama
15 menit.
Setelah menjadi campuran beton, adukan tersebut dituang ke
wadah yang kemudian di masukkan kedalam cetakan silinder, tiap pemasukan 10 cm
ditumbuk dengan besi penumbuk selama 25 kali secara merata hal tersebut
dilakukan sampai cetakan benda uji terisi penuh, pengecoran benda uji tersebut
dilakukan pada meja penggetar (vibrator).
Setelah pengecoran
Setelah 1 hari (24 jam) benda uji tersebut dikeluarkan dari
cetakan dan kemudian direndam dalam air tawar yang bersih bersuhu 27oC (sama
dengan air yang digunakan dalam pengecoran), meskipun terjadi fluktuasi suhu
air antara malam hari dan siang hari tetapi sangat kecil, berkisar 1 sampai
2oC, di malam dan pagi hari cenderung lebih dingin daripada siang hari.
Sumber : http://cukipz.blogspot.co.id/2011/01/cara-pembuatan-beton.html
0 komentar: