Bangunan Lepas Pantai
Bangunan Lepas Pantai
Definisi Bangunan Lepas Pantai
Daerah lepas pantai adalah bagian dari lautan yang permukaan
dasarnya dibawah pasang surut terendah atau bagian lautan yang berada diluar
daerah gelombang pecah (breaker zone) arah ke laut. Daerah lepas pantai yang
berada di bagian lempengan benua (continental shelves) yang mempunyai kedalaman
kurang dari 200 m kira-kira seluas 8% dari luas lautan atau sama dengan 20%
dari luas daratan. Bangunan, kendaraan dan fasilitas yang beroperasi di lepas
pantai disebut bangunan, kendaraan, dan fasilitas lepas pantai.
Ciri-ciri dari bangunan atau sistem lepas pantai adalah :
1. Beroperasi di
daerah sekitar sumur minyak atau daerah pertambangan yang terbatas. Jadi, tidak
berpindah jauh seperti halnya dengan kapal laut.
2. Tidak
beroperasi di daratan.
3. Tidak
dibangun langsung di lapangan. Jadi, komponen-komponennya dibuat di darat untuk
kemudian diangkut dan dirakit di lapangan.
4. Tetap
beroperasi di lapangan untuk perioda waktu yang lama sehingga bangunan harus
dapat bertahan dalam kondisi terburuk yang mungkin terjadi selama masa operasi.
Lingkup Pekerjaan Anjungan Lepas Pantai
Operasi (pekerjaan) minyak di lepas pantai (offshore) dapat
dibagi kedalam 4 (empat) bagian, yaitu:
1. Exploration
Kegiatan di phase ini adalah pencarian/penentuan lapisan
tanah yang menyimpan minyak di dasar lautan. Kegiatan ini dilakukan oleh ahli
geologi dan geofisik Ahli geologi bertugas mempelajari dan mengamati formasi
lapisan batuan dari dalam bumi serta mengambil contoh batuan bawah tanah untuk
menentukan bentuk dari lapisan-lapisan batuan dalam bumi. Selain itu, ahli
geofisik bertugas untuk menggunakan metoda-metoda dalam mengumpulkan data
seperti seismic exploration dan peralatan ukur medan gravitasi untuk membuat
perkiraan mengenai adanya lapisan minyak.
2. Exploratory Drilling
Setelah daerah yang diperkirakan mengandung minyak
ditentukan, pemboran minyak harus dilakukan untuk memastikan perkiraan.
Pemboran dilakukan dengan menggunakan mobile drilling rig yang diikatkan ke
kapal atau dengan menggunakan movable platform. Untuk kedalaman 15-76 m
digunakan jack-up mobile rig. Untuk kedalaman lebih kecil dari 15 m digunakan
alat submersible. Sedangkan untuk kedalaman lebih dari 76 m digunakan floating
drilling rig.
3. Development Drilling
Development drilling adalah proses pembuatan/pemboran lubang
ke dalam tanah yang diketahui mengandung minyak untuk diambil dengan cara yang
paling ekonomis. Development drilling yang efisien membutuhkan pemboran beberapa
sumur sekaligus dari satu lokasi. Design platform akhir-akhir ini memungkinkan
pemboran 32-40 sumur dari satu platform.
4. Production and Production Transport
Setelah development drilling selesai dibangun, produksi dari
sumur dimulai.
Dilokasi laut dalam, peralatan produksi dan pemrosesan
ditempatkan pada selfcontained platform yang sama yang digunakan untuk
development drilling. Di laut dangkal drilling platform biasanya cukup kecil
sehingga kemudian dijadikan well protector platform setelah proses produksi
dimulai. Platform yang terpisah tetapi berdekatan dengan well-protector
platform dibangun untuk pemrosesan atau treatment. Tempat penyimpanan (storage)
minyak adalah perhatian utama dalam operasi offshore. Minyak dari platform laut
dangkal diangkut ke darat dengan menggunakan barge atau pipa panjang.
Klasifikasi Bangunan Lepas Pantai
Bangunan lepas pantai dapat diklasifikasikan dengan berbagai
cara, antara lain :
1. Menurut cara
operasinya (type of operations)
a. Bangunan yang
digunakan untuk pengambilan minyak atau gas. Sebagian besar dari bangunan lepas
pantai yang beroperasi pada saat ini adalah untuk keperluan hal tersebut.
b. Bangunan yang
digunakan untuk penambangan. Bangunan ini digunakan untuk mengambil bijih-bijih
tambang di dasar laut.
c. Struktur yang
digunakan untuk pembangkit listrik tenaga gelombang.
d. Struktur yang
digunakan untuk pembangkit listrik tenaga thermal seperti OTEC.
2. Menurut
bentuk konfigurasinya.
a. Struktur
kendaraan (vessel type structures): struktur jenis ini biasanya adalah kapal
laut yang dimodifikasi sehingga mempunyai sistim propulsi (propulsion) dan
dapat berpindah tempat dengan cepat. Struktur jenis ini dipakai untuk
pengoperasian di laut dalam.
b. Struktur barge
: Struktur jenis ini tidak mempunyai sistem propulsi sehingga untuk
memindahkannya harus digunakan kapal penarik.
c. Struktur
platform : Sebagian besar dari struktur yang digunakan untuk eksplorasi atau
produksi minyak di laut dangkal atau laut menengah adalah struktur dari jenis
ini.
3. Menurut
fungsinya
a. Bangunan
eksplorasi : digunakan untuk pemboran minyak atau gas alam.
b. Bangunan
produksi : digunakan untuk pengambilan minyak atau gas alam dari sumur minyak
yang ditemukan.
c. Bangunan
hybrid : dapat digunakan untuk pengeboran maupun pengambilan minyak atau gas
alam.
4. Menurut
material bangunan
a. Platform baja
: seluruhnya terbuat dari baja.
b. Platform beton
: bagian dasar terbuat dari beton.
c. Platform
hybrid : gravity platform yang terdiri dari bagian dasar yang terbuat dari
beton dan rangka baja. Bagian dasar tersebut menyokong deck yang terbuat dari
baja.
5. Menurut
Mobilitas
a. Bangunan
tetap (fixed structures) : digunakan pada laut dangkal dan laut menengah
(intermediate water) dan dipancang ke dasar perairan.
b. Bangunan
terapung (flooting structures) : dapat digunakan pada semua kedalaman laut dan
terutama untuk laut dalam.
Sistem Bangunan Lepas Pantai
Jumlah dan macam bangunan lepas pantai yang dioperasikan
pada saat ini sangat banyak sekali. Dalam proses perancangan bangunan lepas
pantai terdapat banyak konsep, baik yang lama maupun yang baru, yang memenuhi
spesifikasi owner. Para engineer biasanya mempunyai sedikit informasi mengenai
konsep-konsep lama yang telah dibangun. Karena itu, menerapkan konsep lama sama
sulitnya dengan mengembangkan konsep baru. Sebagian besar bangunan platform
yang ada pada saat ini digunakan untuk pencarian dan pengambilan minyak dan gas
alam. Beberapa jenis dari bangunan lepas pantai adalah sebagai berikut :
1. Jacket atau template
Jenis struktur lepas pantai yang telah dibangun saat ini
adalah struktur jenis jacket atau template. Jacket dikembangkan untuk operasi
di laut dangkal dan laut sedang yang dasarnya tebal, lunak dan berlumpur.
Setelah jacket ditempatkan di posisi yang diinginkan, pile dimasukkan melalui
kaki bangunan dan dipancang dengan hammer sampai menembus lapisan tanah keras.
Kemudian deck dipasang dan di las. Struktur jenis ini banyak dibangun di Teluk
Mexico.
2. Tower
Pada umumnya tower melalui daya apung (self-bouyant) karena
jacket tidak dapat menyokong beban yang terlalu berat. Deck dipasang dan dilas
di atas tower. Struktur jenis ini dipasang di Laut Utara dengan kedalaman
sekitar 160 meter dan struktur bajanya mempunyai berat sekitar 40.000 metrik
tonner.
3. Caissons
Platform kecil dengan deck kecil dibutuhkan untuk operasi di
laut dangkal (tidak lebih 60 m) dengan kandungan minyak yang tidak banyak.
Dalam hal ini, pile dipancang sampai kedalaman yang cukup untuk menyokong deck
kecil.
4. Concrete gravity platform
Platform jenis ini dipasang apabila tanah keras di dasar
laut tidak jauh dari permukaan lumpur. Pondasi struktur dibuat berbentuk
lingkaran dan terbuat dari beton. Pondasi yang berat ini menyokong beberapa
tower yang kemudian menyokong deck baja.
5. Steel gravity platform
Apabila tanah dasar laut terdiri dari batuan keras sehingga
sulit melakukan pemancangan pile, platform jenis ini biasanya dipasang. Seluruh
bagian struktur terbuat dari baja.
6. Hybrid gravity platform
Bagian dasar platform ini terbuat dari beton yang menopang
rangka baja dimana deck baja diletakkan.
7. Struktur tak
tegar (Compliant Structures)
Struktur jenis ini akan bergerak apabila gaya luar bergerak
padanya, karena kekakuannya tidak besar. Besarnya gerakan yang diijinkan adalah
berbanding terbalik dengan kekakuan dan berat struktur tersebut. Jadi, struktur
jenis ini biasanya lebih ringan dari jenis struktur lain yang telah disebutkan
di atas. Struktur tak tegar bisa dikaitkan pada dasar laut, misalnya guyed
tower dan sistem penambalan tunggal (single point mooring systems). Tension leg
platform juga bisa dimasukkan ke dalam jenis ini. Selain itu, struktur terapung
lainnya (semisubmersibles) juga bisa dianggap struktur tak tegar dengan gerakan
ijinnya besar sebagai hasil dari penambatan (mooring).
Jenis Platform Tipe Jacket / Template
Terdapat beberapa jenis model offshore platform yang terbuat
dari baja. Pemilihan jenis platform biasanya diambil berdasarkan pertimbangan
ekonomi. Pada kedalaman air yang relatif dangkal, biasanya dibuat beberapa
platform yang terpisah berdasarkan fungsinya masing-masing. Pada kedalaman air
yang dalam (mendekati 400 ft atau 122 m), semua fungsi digabungkan ke dalam satu struktur yang
disebut “self-contained platform”.
Metoda Konstruksi dan Instalasi
Setelah didesain, platform harus difabrikasi dan diinstalasi/dipasang.
Sebagian besar fabrikasi dilakukan di darat/daerah pantai (construction yard).
Komponen-komponen struktur difabrikasi awal (prefabrication) dalam unit-unit
terbesar yang dapat dipindahkan secara tepat dan ekonomis dari lokasi fabrikasi
ke lokasi platform di laut.
Umumnya jacket dibuat dengan membangun rangka pada dimensi
sempitnya, terbaring mendatar di tanah. Brace- brace melintang, guide-guide dan
bagian lagi ditambahkan kemudian dengan memutar rangka ke posisi vertical.
Setelah jacket dan potongan bagian-bagian deck selesai, komponen-komponen
tersebut kemudian diangkut dengan barge ke lokasi dengan derek yang besar.
Pile-pile dipancang melalui kaki-kaki jacket dan melalui skirt piles guide
tubes jika digunakan skirt piles.
Bagian-bagian deck kemudian ditempatkan di
puncak pile-pile dan di las. Modul-modul di fabrikasi awal meliputi living
quarters, kumpulan pompa dan perlengkapan lain diangkut dengan barge dan
ditempatkan di substruktur deck untuk melengkapi pemasangan.
Tower juga dipasang dengan bantuan jacket tetapi dapat
dioperasikan di laut dalam. Seperti jenis sebelum ini, pile dimasukkan melalui
jacket dan dipancang sampai tanah keras. Kemudian tower ditempatkan di atas
jacket.
Jenis struktur Kedalaman
laut
Jacket (Fixed platform) 0
– 300 m
Complaint tower 300 - 1000 m
Tension Leg Platform (TLP) 500 - 1500 m -
Spar 1000 - 2500 m
Floating Production Storage and Offloading (FPSO) 0 -2500 m
Tahapan Perencanaan Struktur
Dalam perencanaan pekerjaan bangunan lepas pantai ada
beberapa tahap yang lazim dilaksanakan seperti di bawah ini:
1. Tahap
pendahuluan (Preliminary phase)
a. pemahaman dan
identifikasi terhadap criteria pengoperasian.
b. penentuan atau
pemilihan kriteria disain (Hmaks, Tp, gempa, kondisi tanah).
c. Pengaturan
strategi pembayaran.
2. Tahap Disain
(Design phase)
a. membuat paket
untuk ditenderkan.
b. hasil-hasil
tahap pendahuluan, studi, dan investigasi antara lain kondisi tanah, pemilihan
barge, seismic metocean dan sistem transportasi.
c. disain dan
penyiapan gambar awal seperti pondasi, disain struktur dan
d. lainnya.
e. persiapan
dokumen meliputi dokumen material, peralatan, kontrak dan administrasi.
3. Tahap pelelangan
(Bidding Phase)
Dalam tahap ini terdiri dari rangkaian kegiatan seleksi
penawar, pengiriman dan penerimaan proposal lelang, evaluasi dan penentuan
pemenang.
4. Tahap
Konstruksi
Dalam tahap ini terdiri dari serangkain proses seperti
dibawah ini:
a. Fabrikasi
b. Load Out
Adalah pekerjaan memindahkan hasil fabrikasi ke tongkang
pengangkut. Metoda load out:
-
Lifting (diangkat)
-
Skidding (diluncurkan atau ditarik kearah laut)
c. Towing
Adalah upaya mengangkut modul-modul konstruksi dari tempat
fabrikasi ke lokasi pemasangan
d. Instalasi
Adalah upaya pemasangan konstruksi yang telah dibuat di
tengah laut.
5. Operasi dan
pemeliharaan
6. Removal bila
diperlukan
Sumber : http://ilmumarine.blogspot.co.id/2014/03/pengenalan-anjungan-lepas-pantai.html
0 komentar: