Praktikum 2
PRAKTIKUM 2
MIX DESIGN
Prosedur Perencanaan Campuran Beton
1. Pemilihan angka slump
2. Pemilihan Ukuran Maksimum Agregat
3. Estimasi kebutuhan air pencampur dan kandungan
udara
4. Pemilihan Nilai Perbandingan Air-Semen
5. Perhitungan kandungan semen
6. Estimasi kandungan agregat kasar
7. Estimasi kandungan agregat halus
8. Koreksi kandungan air pada agregat
Dari prosedur di atas diperoleh hasil sebagai berikut :
34
|
Semen
|
327.868
|
Kg
|
|||||
35
|
Air
|
154.475
|
Kg
|
|||||
36
|
Agregat kasar kondisi lapangan
|
721.549
|
Kg
|
|||||
37
|
Agregat halus kondisi lapangan
|
1133.26
|
Kg
|
|||||
Dan untuk kapasitas mesin molen :
38
|
Semen
|
10.42
|
Kg
|
||
39
|
Air
|
4.91
|
Kg
|
||
40
|
Agregat kasar kondisi lapangan
|
22.94
|
Kg
|
||
41
|
Agregat halus kondisi lapangan
|
36.03
|
Kg
|
||
Berikutnya di hari praktikum kami menimbang semua bahan yang dibutuhkan dan memasukkannya ke mesin pengaduk (molen).
Foto - foto saat memasukan bahan ke dalam mesin :
![]() |
Tambahkan ait |
![]() |
Tambahkan agregat kasar |
![]() |
Tambahkan agregat halus |
![]() |
Mesin ditutup bak agar adonan tidak tumpah |
Setelah semua bahan dimasukkan ke dalam mesin, tinggal ditunggu sampai bahan tercampur :
Selanjutnya adonan di ukur nilai slump untuk mengetahui adonan memenuhi syarat atau tidak :
![]() |
Tusuk 25 kali |
![]() |
Pengukuran nilai slump |
Hari berikutnya dilakukan penyopotan bekisting, perendaman dan pengukuran kuat tekan beton :
![]() |
Uji kuat tekan beton |
![]() |
Beton yang telah hancur |
Prosedur Perencanaan Campura
0 komentar: